Anak Suka Picky Eater? Begini Solusinya Menurut Dokter

Liputanindo.id – Anak yang suka pilih-pilih makanan alias picky eater seringkali membuat orangtua kerepotan. Bagaimana tidak? Anak yang suka memilih makanan biasanya hanya mau mengonsumsi makanan tertentu, sementara itu, asupan gizi yang baik bisa jadi tidak didapatkan secara optimal.

Demi itu, dokter spesialis anak dari Universitas Gajah Mada dr. Fitria Mahrunnisa, M.Sc., Sp.A, menyarankan orangtua perlu mencari solusi agar perilaku memilih makanan itu dapat dikurangi atau bahkan dihentikan.

Kata dokter Fitria, orangtua membangun aturan makan untuk mengatasi anak yang suka pilah-pilih makanan.

“Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara kualitas pola makan anak dan pola makan ibu selama kehamilan dan menyusui. Apabila seorang ibu memiliki preferensi bawaan terhadap beberapa jenis makanan, misalnya makanan manis, hal ini dapat memengaruhi makanan yang mereka pilih,” kata Fitria seperti dikutip Antara.

Apabila anak sudah terlanjur picky eater atau hanya mau makanan tertentu, orangtua bisa menggunakan cara responsive feeding (mengenali kapan anak lapar dan kenyang) serta mencampurkan makanan dengan apa yang menjadi kesukaan anak.

Cek Artikel:  SisBerdaya 2024 Dorong Pengusaha Perempuan Indonesia dan Disabilitas Bertanding di Pasar Mendunia

Pilah-pilih makanan bisa menyebabkan kekurangan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh hingga dewasa.

“Resiko nya adalah kekurangan zat gizi baik makro atau mikro tertentu yang berakibat pada kurang gizi bahkan stunting jika dibiarkan terlalu lama,” kata Fitri.

Fitria mengatakan anak yang hanya mengonsumsi makanan tertentu bisa jadi kekurangan gizi yang dibutuhkan seperti karbohidrat, lemak, protein dan zat gizi lainnya seperti zat besi, zinc dan multivitamin.

Anak juga akan mengalami kekurangan gizi tertentu yang mengakibatkan masalah kesehatan saat anak tumbuh besar. Salah satunya yang sering terjadi pada anak adalah anemia.

Selain itu, kebiasaan anak hanya mau makanan tertentu, seperti lebih suka makanan kerupuk atau menolak tekstur daging, juga bisa berlanjut hingga anak bertambah usia.

Cek Artikel:  Era Digitalisasi hingga Bahasa Inggris jadi Tantangan Generasi Muda di Dunia Kerja Masa Depan

“Apabila anak tetap dibiarkan hanya suka makan jenis tertentu, misalkan nasi telur saja, atau makan dengan lauk yang digoreng saja tentu dapat menetap sampai usia yang lebih besar,” kata Fitria.

Dokter yang juga dosen di Fakultas Topengteran Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu mengatakan orang tua harus tetap membiasakan anak makan makanan beragam, karena preferensi makan orang tua terutama ibu sangat memengaruhi kebiasaan makan atau rasa pada anak.

Menurut penelitian, Fitria mengatakan ciri-ciri pola makan ibu mempengaruhi 30 persen variasi kualitas pola makan anak, bahkan sejak masa kehamilan dan menyusui.

Mungkin Anda Menyukai