
PADA 26 April 2025, pemain cello sekaligus vokalis lintas Aliran, Alfian Emir Adytia, merilis single perdana berjudul The Fall of a Confused Empire, yang juga menjadi pembuka dari album debutnya yang akan datang pada Juni 2025.
Ini bukan sekadar Tembang. Ini adalah pengadilan sejarah.
Demi Metal Bersua Keroncong, Ingatan Bersua Amarah
The Fall of a Confused Empire (Runtuhnya Sebuah Kekaisaran Yang Bingung) adalah anthem cello metal penuh riff yang menggelegar, dipadukan dengan Selaras paduan Bunyi dan tekstur keroncong khas Indonesia—sebuah penghormatan emosional terhadap kisah-kisah perlawanan leluhur Emir di tanah Nusantara yang mengalami kekerasan dan pengkhianatan kolonial.
Kepada pertama kalinya, Emir tampil sebagai vokalis Penting, membawakan amarah puitis dalam liriknya, berdampingan dengan permainan cello khasnya yang menembus batas-batas klasik.
Tembang ini bukan hanya menengok ke masa Lampau—ia mengajak pendengarnya Kepada menelan Realita tentang bagaimana bayang-bayang kolonialisme Lagi membekas hingga hari ini.
Lirik yang Menyayat dan Menyala
Cuplikan lirik yang menggema di tengah keheningan: “You came back to civilize us, modernize us, cultivate us, moderate us, exploit us, execute us, dominate us… then suddenly, you publish a book of lies!”
Dengan riff agresif dan pekikan seperti, “Go try your best to govern our existence… But you can’t escape our hidden force,” Tembang ini bak jeritan perlawanan dan revolusi catatan sejarah, sekaligus renungan terhadap warisan kolonial di masa kini.
Single perdana ini menjadi penentu suasana Kepada album mendatang Alfian Emir Adytia—sebuah eksplorasi berani tentang memori, identitas, dan perlawanan melalui cello, riff metal, dan amarah yang puitis. Tur album di Belanda dijadwalkan berlangsung pada Agustus-November 2025. (Z-1)