AETERNITAS Konser 36 Tahun KLa Project yang Langgeng, Pukau Ribuan Penggemar di Istora Senayan

AETERNITAS: Konser 36 Tahun KLa Project yang Abadi, Pukau Ribuan Penggemar di Istora Senayan
KLa Project menyuguhkan konser AETERNITAS yang berkesan dan penuh nostalgia dalam rangka perayaan 36 tahun berkarya. (Kla Project)

KATON Bagaskara (vokal), Lilo (gitar), dan Adi Adrian (piano) menepati janjinya menggelar konser bertajuk AETERNITAS di Istora Senayan, Jumat (25/10) malam. 

Konser spesial yang digadang-gadang sejak 1,5 bulan Lewat sebagai Mimbar musik spesial dari sang idola Demi para penggemar dalam perayaan HUT ke-36. 

Mimbar megah dan ditonton takkurang 4.000 penonton ini, sekaligus menjadi ajang pembuktian, Dekat empat Sepuluh tahun, Katon dan Sahabat-Sahabat Tetap bertaji. 

KLanese, sapaan akrab penggemar band asal Jakarta ini, sudah memadati Kawasan Senayan. Tepatnya di Gedung Istora Senayan, yang sejak sore hari sudah diguyur hujan.  Mereka sebagian besarABG tahun 1980-an, yang melewati masa remaja  dan muda dengan Musik-Musik KLa Project.

Konser dibuka dengan Musik “Gerimis” pada pukul 20.30 WIB. Single hits tahun 1997 ini seolah menjadi Musik pembuka yang manis sebagai latar yang membawa suasana pas lantara jalanan Kurang Lebih Senayan memang basah sehabis diguyur hujan sebelumnya. 

“Konser ini istimewa. Karena biasanya kita bikin 5 tahun sekali. Tapi ini baru setahun kita bikin konser tunggal Kembali. Mengerti nggak kenapa Kak LiLo?” kata Katon di atas  Mimbar membuka kata.

“ Karena tahun ini saya genap berusia 60 tahun.  Jadi,  ini  sponsornya….,”  sambut  LiLo Sembari menyebut sejumlah brand menyebut brand yang  menjadi  ‘Sahabat’  kalangan senior alias kaum kaum sepuh. Dan penontont pun geerrr tertawa kompak alias kaum sepuh. 

Di menit-menit awal konser, Katon dan Sahabat-Sahabat menggeber dengan sejumlah hots seperti Musik “Menjemput Impian”, hingga “Dekadensi”.

“ Jangan panggil kita Pakde ya,” ucap LiLo menanggapi penonton yang menyapanya demikian.

“Iya, panggil kita Om aja,” sambut Katon di sela-sela Musik.

“Selama kita nggak dipanggil KPK dan Kejaksaan, kita asyik-asyik aja kok dipanggil dipanggil apapun,” ucap Lilo Kembali-Kembali disambut riuh tawa satu Istora Senayan.

Chit-chat KLa Project dengan penonton menjadi salah satu akses khas di setiap konser tunggal band ini. Sebagai rea entertainer, para Pakde atau Om ini Mengerti Cermat membangun kedekatan emosi dengan penggemar mereka yang sudah terjalin 30 tahun lebih membersamai mereka.

Cek Artikel:  Aktris Senior Kiki Fatmala Meninggal Dunia, Keluarga Minta Privasi untuk Berduka

Demi press conference di Jakarta, beberapa waktu Lewat sebelum konser, Adi Adrian sempat menurturkan selalu berusaha menampilkan aransemen musik yang baru di setiap konser Serempak kedua rekannya.

Adi sebagai arsitek musik di konser-konser band yang melejit lewat tembang “Tentang Kita” ini, sukses memanjakan batas pendengaran penggemar dengan aransemen musik.

“Adi penggemar progresif rock. Kalau saya sukanya musik jazz. Tapi, malam ini Adi yang Mengenakan jes (baca ; jas) dan saya vest (baca : rompi),” celetuk Lilo dari atas Mimbar berkelakar tentang outfit mereka masing-masing.

Dalam tembang “Waktu Tersisa”, Eksis kolaborasi KLa Project dengan gamelan Sunda dan rampak kendang. Bunyi tingkahan suling dan rebab berpadu indah. Penonton seperti dibawa ke suasana magis Tetapi manis di sela-sela lantunan lirik Musik yang dinyanyikan Katon. dan rampak kendang. 

KLanese disuguhi new experience surround dalam konser yang dipromotori  KLa  Corporation dan Kestone CLE Indonesia. Edy Khemod bertindak sebagai creative director, yang menyuguhkan visual keren dan apik. Dua layar LED besar di  samping kanan dan kiri Mimbar, Kagak hanya membidik aksi Mimbar masing-masing personel secara close up. 

Tapi layar besar yang seperti menjadi bingkai Mimbar megah, sesekali juga menyajikan visual indah yang melekat dengan tema lirik dan melodi Musik. Sehingga terkensan menyatu sebagai kemasan pertunjukkan. 

Sejam berlalu, Mimbar musik makin terasa hangat dan intim. Ocehan dan kelakar personelband Membangun suasana makin terasa akrab. “Musik Baru”, “Pasir Putih” dan “Satu Kayuh Berdua” adalah deretan Musik yang membawa penonton Demi sing a long.

Sebagai band yang masing-masing personilnya Mempunyai paket komplit, Bakat Lilo yang gitaris juga menyanyikan Musik “Laguku”. Layaknya, The Beatles yang Mempunyai dua vokalis, Eksis beberapa Musik KLa yang menampilkan vokal LiLo sebagai vokalis Istimewa dan bukan Katon.

Dalam tembang “Laguku” yang upbeat, selain berdendang, LiLo melakukan sedikit koreografi di atas Mimbar ala anak-anak tahun 1980/1990an. Bunyi applaus sorak penonton menggema. Sementara Adi menyandang Keytar, yang oleh LILo disebut “orgen’ alias “orgen gendong”.

Mengusung tema: “Resonansi Regenerasi: Musik Langgeng,  Jembatan  Antargenerasi,”  Mimbar musik kali ini Cermat-Cermat memadukan bukan saja kenangan tapi juga Cita-cita. AETERNITAS, tajuk konser ini dimaknai sebagai simfoni yang Langgeng, jembatan yang menghubungkan generasi ke generasi dan menyajikan pertunjukkan yang akan dikenang selamanya.

Cek Artikel:  MALIQ DEssentials Meriahkan HUT ke-79 RI di Istana Merdeka

Faktanya, penonton konser musik ini Kagak hanya didominasi kalangan Generasi X, tapi juga Gen Milenial dan bahkan Gen Z. KLa Project membuktikan biduk pelayaran bermusik mereka Dapat merengkuh penggemar dar Variasi generasi.

Dalam “Musik Baru”  KLa  Project  mengimbuhkan rampak kendang sebagai aksen  di bagian interlude. Katon dan LiLo meliuk-liukkan badan berjoged mengikuti rotme perskusi khas Nusantara itu. Sementara penonton meningkahi dengan Bunyi : Eaaaa, dan suasana di Istoran Senayan pecah.

Jelang paruh ketiga konser, tampil band Lomba Sihir yang membawakan hits KLa Project, “Rentang Asmara” Band yang dimotori salah satunya oleh Tristan Juliano, putra bungsu Addie MS dan Memes di poMemes sebagai keyboardis ini, menyajikan aransemen segar di hits yang menjadi semacam ‘Musik wajib’ bagi KLanese yang menjadisemacam ‘Musik wajib’ sapaan khas penggemar KLa Project.

 

 Mimbar besar ditinggalkan KLa Project, Katon dan Sahabat-Sahabat berpindah di mini stage di tengah-tengah venue pertunjukkan. Makin dekat dengan penonton, Katon dan LiLo bergantian menyapa beberapa tamu VVIP. Salah satunya Prof Mahfud MD dan Eros Djarot. 

Musik “Semoga” mengalun dengan iringan string section, Bunyi biola, dan  bas gesek alias kontrabas. Mini stage memungkinkan rotasi arah Mimbar  nyaris 360 derajad. Arah blocking band Dapat menyapa penonton, di depan, kanan dan kiri bahkan belakang mereka.

Bukan KLa Project namanya Apabila Kagak Dapat menyiasati situasi hal tak terduga di  Mimbar menjadi bahan amunisi menghibur. Demi akan menyanyikan tembang  “Belahan Jiwa”, gitar LiLo tiba-tiba ngadat. 

“Kok fals ya,” celetuk sang gitaris. Alhasil Musik dengan lirik manis itu dinyanyikan Katon dengan tingkahan petikan gitarnya yang dimainkan LiLo. 

Kejutan manis Membangun suasana makin asyik tatkala Katon memanggil OnceMekel ke ataspanggung. Duet maut Katon dengan Personil DPR RI dari PDI-P itu sukses dalammembawakan Musik “Romansa”. “Keren Bunyi elo. Kenapa nggak jadi penyanyi aja sih,” kelakar Katon kepada Once Mekel. 

Konser berlanjut ketika waktu menunjukkan Dekat tengah malam. 

Intro tiupan trumpet disambut tepukan penonton. Melodinya familiar, penanda intro tembang “Terpuruk Ku Di Sini” dibawakan. Belum Kembali KLa Project naik Mimbar dan kembali ke stage Istimewa, trumpetist mengajak penonton membawakan tembang “Tanah Airku” dengan latar Bunyi alattiup tersebut. 

Cek Artikel:  Hari Ini, Ivan Gunawan Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Investasi Bodong DNA Pro

Deretan Bunyi brass section seperti trumpet serta alto saksofon dan tenor saksofon membuataransemen Musik-Musik yang dibawakan KLa Project malam itu menjadi penuh dan terasamegah. Band legend ini memang tak main-main menyajikan musik mereka.

Sekedar mengingatkan memori penggemar, sebenarnya KLa Project berulangtahun setiap Lepas 23 Oktober. Itulah Lepas ketika video klip tembang “Tentang Kita” ditayangkan perdana di layar TVRI, tahun 1988. Musik tersebut meledak sebagai debut Katon dan Sahabat-Sahabat.

Katon meninggalkan profesinya sebagai pramugara maskapai penerbangan kondang dan Konsentrasi bermusik Serempak 2 sahabatnya. Pilihan Cermat, lirik-lirik puitis yang ditorehkan Katon di Dekat Segala Musik-Musik KLa Project menjadi Tanda khas dan kekuatan dahsyat band tersebutdan Berjaya melintasi waktu hingga kini. 

KLa Project adalah produsen Musik yang visioner di jamannya. Tak heran karya-karya mereka Tetap relevan dan Nikmat dinikmati hingga kini. 

Koor berjamaah penonton terasa indah tatkala ikut bernyanyi Musik “Tak Dapat Ke Lain Hati”, “Tentang Kita” dan tentu saja, “Yogyakarta”.

Di pengujung konser diselipkan Musik terbaru yang berjudul “Tak Usah Mengejar Kasih”.

“Musik baru ini menjawab pertanyaan banyak orang yang menunggu Musik baru dari KLa. Nah ini Musik baru kami. Sebenernya kami punya stok Musik baru banyak. Hanya akan kami keluarkan Demi yang Cermat nanti. Seperti Musik “Tak Usah Mengejar Kasih” kami nyanyikan perdana di konser aniversari kami yang ke 36, dan kalian adalah orang pertama yang mendengarkan Musik ini. Semoga kalian suka yaa ,” ucap Katon seraya menutup konser yang megah ini.

Malam ini indah. Dan KLa Project merayakan cintanya pada musik dan berbagi Serempak ribuan fans-nya. (RO/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai