Empat Jurnalis Palestina Raih Penghargaan Amnesty International Australia

Empat Jurnalis Palestina Raih Penghargaan Amnesty International Australia
JURNALIS Palestina Bisan Owda, Plestia Alaqad, Anas Al-Sharif, dan Ahmed Shihab-Eldin beserta seluruh jurnalis di Gaza dianugerahi Penghargaan dari Amnesty International Australia.(MEE)

JURNALIS Palestina Bisan Owda, Plestia Alaqad, Anas Al-Sharif, dan Ahmed Shihab-Eldin, beserta seluruh jurnalis di Gaza telah dianugerahi Penghargaan Pembela Hak Asasi Orang dari Amnesty International Australia.

Penghargaan perdana ini bertujuan menghormati, “Ketahanan, keberanian, dan keteguhan luar Normal para jurnalis yang bekerja dalam kondisi yang paling berbahaya,” kata organisasi tersebut.

Penghargaan ini diberikan kepada jurnalis yang telah memberikan laporan kritis tentang krisis Jalur Gaza, kata Amnesty Australia, memanfaatkan media sosial dengan Metode yang inovatif, dan mempertaruhkan nyawa mereka Buat menegakkan integritas jurnalisme di tengah bias media dalam pelaporan konflik tersebut.

Organisasi tersebut menambahkan bahwa penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis dan pers oleh Laskar Israel merupakan kejahatan perang menurut hukum humaniter Global.

“Meskipun Eksis pelanggaran yang Jernih ini, Kagak Eksis pelaku yang dimintai pertanggungjawaban hingga Demi ini dan Lalu menargetkan jurnalis dengan impunitas penuh. Dan mengutuk kurangnya tindakan yang diambil Buat meminta pertanggungjawaban para pelaku.”

Cek Artikel:  Hizbullah Tembakkan 70 Misil ke Israel

Setidaknya 192 wartawan termasuk di antara lebih dari 44.000 Anggota Palestina yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, kata kantor media pemerintah awal bulan ini.

“Kebebasan media dan keselamatan wartawan terancam di seluruh dunia,” kata Mohamed Duar, juru bicara Amnesty International Australia Buat Distrik Palestina yang Diduduki.

“Setiap serangan terhadap wartawan ialah serangan terhadap pers, kebebasan, dan kebenaran. Wartawan bukanlah dan Kagak boleh menjadi sasaran.”

Tanggapan jurnalis

Berikut tanggapan empat jurnalis yang meraih Penghargaan Pembela Hak Asasi Orang dari Amnesty International Australia.

1. Bisan Owda, jurnalis, aktivis, dan pembuat Gambar hidup Palestina.

“Saya di sini, di hadapan Anda, bertahan hidup selama lebih dari 420 hari. Bertahan hidup di antara bom yang membunuh Demi saya membantu rakyat saya dengan menyebarkan kebenaran dan mendokumentasikan genosida. Saya Kagak menemukan sesuatu yang lebih terhormat di Bumi ini selain membela hak-hak orang-orang yang Kagak berdaya, orang-orang yang tertindas.” 

Cek Artikel:  Ben-Gvir Sarankan Tahan BBM ke Gaza, Uni Eropa: Pemerintah Israel Harus Menjauh dari Penghasut Perang!

“Terima kasih kepada Segala pembela hak asasi Orang di Bumi ini dan terima kasih atas penghargaan ini. Bebaskan Palestina.”

2. Anas al-Sharif, jurnalis Palestina di Al Jazeera Arabic.

“Yang Mau saya Letih ialah memberikan perlindungan Global bagi jurnalis Palestina sehingga mereka dapat Lalu hingga napas terakhir mereka Buat menyebarkan gambar dan kata-kata dari dalam Gaza, tanpa Eksis media asing dan barat sama sekali.”

“Saya persembahkan penghargaan ini kepada setiap jurnalis Palestina yang Lalu mendokumentasikan di dalam Jalur Gaza. Saya persembahkan penghargaan ini kepada Segala rekan jurnalis saya di dalam Jalur Gaza. Dan tentu saja, kepada jiwa rekan yang menjadi martir selama perang ini dan selama pekerjaan mereka dalam meliput Informasi.”

Cek Artikel:  Ajukan Bukti Forensik Soal Genosida di Palestina, Afrika Selatan Siap Seret Israel ke ICJ

3. Plestia Alaqad, jurnalis dan penulis Palestina.

“Memenangkan penghargaan ini adalah pengingat yang kuat bahwa pekerjaan kita Tetap jauh dari selesai. Penghargaan ini memicu tekad saya Buat Lalu mengadvokasi Anggota Palestina, membagikan kisah mereka, dan memastikan Bunyi mereka Kagak pernah dilupakan.”

“Ini bukan sekadar pengakuan atas upaya saya, tetapi juga atas ketahanan dan kekuatan rakyat saya yang Lalu menginspirasi saya setiap hari.”

4. Ahmed Shihab-Eldin, jurnalis dan kolumnis Palestina.

“Saya merasa terhormat dan rendah hati karena termasuk di antara jurnalis paling berani yang saya kenal yang mempertaruhkan segalanya Buat Lalu memberi informasi kepada kita. Mereka telah mengajari saya banyak hal tentang apa artinya menjadi saksi, dan apa artinya menjadi Orang.” (MEE/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai