KOMANDAN Istimewa pejuang Suriah yang menggulingkan pemimpin kuat Bashar al-Assad, Arang Mohammed al-Julani, berjanji memburu siapa pun yang terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan orang-orang yang ditahan rezim Assad selama pemerintahannya.
“Kami akan mengejar mereka di Suriah dan kami meminta negara-negara Buat menyerahkan mereka yang melarikan diri sehingga kami dapat mencapai keadilan,” kata Arang Mohammed al-Jolani dalam pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram stasiun televisi pemerintah Suriah.
Mohammed al-Bashir, orang yang ditunjuk Buat memimpin pemerintahan sementara Suriah, memohon kepada jutaan pengungsi Buat kembali.
Mereka akan menciptakan persatuan dan menyediakan layanan dasar. Tetapi, pembangunan kembali merupakan hal yang sulit karena keterbatasan Biaya.
“Di brankas, hanya Terdapat pound Suriah yang nilainya kecil atau bahkan Kagak Terdapat nilainya. Satu dolar AS dapat membeli 35.000 koin kami,” kata Bashir melansir VOA News Kamis (12/12).
“Kami Kagak punya mata Doku asing dan Buat pinjaman dan obligasi, kami Tetap mengumpulkan data. Jadi ya, secara finansial kami sangat Kagak baik,” tambah Bashir.
Bashir menambahkan aliansi pimpinan Islam yang menggulingkan Assad akan menjamin hak-hak Seluruh Grup Religi. “Bahkan karena kami Islam, kami akan menjamin hak-hak Seluruh orang dan Seluruh sekte di Suriah,” terang Bashir.
Lebih dari 500.000 orang tewas dalam perang tersebut dan lebih dari separuh penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekeliling 6 juta Anggota Suriah mencari perlindungan di luar negeri.
Bashir memohon kepada mereka yang melarikan diri dari kekerasan Buat kembali ke rumah. “Suriah sekarang adalah negara bebas yang telah mendapatkan kebanggaan dan martabatnya. Kembalilah,” ujarnya.
Dunia Tetap hati-hati
Pejabat asing secara hati-hati terlibat dengan mantan pemberontak, bagian dari mantan afiliasi al-Qaida Hayat Tahrir al-Sham, yang tetap ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Perkumpulan, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan lainnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintah baru harus meneguhkan komitmen yang Terang Buat sepenuhnya menghormati hak-hak minoritas, memfasilitasi Jenis Donasi kemanusiaan kepada Seluruh yang membutuhkan.
“Upaya mencegah Suriah digunakan sebagai basis terorisme atau menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan tugas Berbarengan Buat melakukan segala hal guna mendukung para pemimpin Suriah Buat memastikan Terdapat persatuan sehingga Pandai menjamin transisi yang Fasih.
Tetapi, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan situasi keamanan di Suriah Tetap belum Kukuh. Badan tersebut mengatakan telah menemukan lebih dari 50 ladang ranjau selama 10 hari terakhir, yang menghambat pergerakan Anggota sipil dan menghambat pengiriman barang dan jasa.
Sementara itu, Rusia mengatakan bahwa pihaknya memantau situasi di Suriah dengan saksama dan sedang berhubungan dengan pihak-pihak yang Ketika ini mengendalikan situasi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyoroti kebutuhan Rusia Buat memastikan keamanan fasilitas diplomatik dan pangkalan militernya di Suriah, tempat Laskar Rusia bermarkas selama bertahun-tahun mendukung militer Suriah dalam perang Kerabat di negara itu.
Jatuhnya Assad juga memberikan pukulan bagi kepentingan Iran di kawasan tersebut, memutus rute pengiriman darat Buat senjata ke Grup Radikal Hizbullah yang didukung Iran di Libanon, serta Kawasan tempat milisi Iran dapat beroperasi.
Khamenei
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak gagasan melemahnya jaringan Iran di kawasan, yang mencakup dukungannya terhadap Radikal Hamas di Jalur Gaza, milisi di Irak, dan Radikal Houthi di Yaman.
Khamenei juga mengatakan yang terjadi di Suriah adalah hasil dari rencana AS-Israel dan menyebut Terdapat pihak yang memainkan peran dalam penggulingan Assad. Ia Kagak menyebutkan nama negara yang bertanggung jawab atas penggulingan Assad.
Negara tetangga, Turki, yang berbatasan dengan Suriah, merupakan pendukung Istimewa Grup yang menentang Assad.
Ketika Anggota Suriah berupaya membangun masa depan negara mereka, Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia mengharapkan solusi politik yang mendukung stabilitas dan persatuan negara.
“Saya berdoa semoga rakyat Suriah dapat hidup damai dan Kondusif di tanah air tercinta mereka dan agar Religi-Religi yang berbeda dapat berjalan Berbarengan dalam persahabatan dan saling menghormati demi kebaikan bangsa yang menderita akibat perang selama bertahun-tahun,” pungkasnya. (VOA News/Z-2)