KETUA Lazim Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menyatakan tugas organisasi dan anggotanya ke depan sangat berat. Dua di antaranya ialah membantu pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dan menghapus kemiskinan.
“Dua Nomor keramat ialah 0 dan 8. 0 artinya, ke depan Tak boleh Terdapat kemiskinan dan 8 ialah 8% pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo menyatakan kemiskinan dan kelaparan Tak boleh Terdapat di Indonesia. Buat apa kita Membikin yang besar-besar, tapi menghapus kemiskinan saja Tak Dapat,” ungkapnya, di Bandung, Jumat (13/12) malam.
Ketika menutup Dialog Ekonomi dan Sinkronisasi Organisasi yang mengangkat tema “Strategi Meningkatkan Ekonomi Nasional dan Pengurangan Nomor Kemiskinan Daerah” yang digelar Kadin Jawa Barat, dia menantang Personil Kadin Buat berkontribusi pada sejumlah sektor pembangunan yang dikawal Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Di antaranya ialah dalam program makan bergizi nasional, program pembangunan 3 juta rumah dan perbaikan sekolah serta fasilitas kesehatan.
“Apakah Personil Kadin hanya akan jadi penonton. Saya menantang kita harus Dapat berkontribusi dalam program tersebut,” tandasnya.
Anindya juga menyampaikan rencana pemerintah pusat Buat mencapai swasembada beberapa komoditas Krusial pada 2025, seperti jagung, gula, garam, dan bahan pokok lainnya.
Menurut dia, Kadin Mempunyai Kesempatan besar Buat berkontribusi dalam pencapaian tersebut, terutama dalam sektor penyediaan bahan pokok, pupuk, bibit, hingga irigasi.
Lebih lanjut, Anindya mengungkapkan bahwa Kadin Ingin berperan aktif dalam mengatasi tantangan ekonomi, terutama di tengah Restriksi bagi pengusaha besar.
Pada kesempatan itu ia juga menegaskan bahwa Kadin Jawa Barat memegang peranan Krusial sebagai ujung tombak dalam mendukung kestabilan ekonomi Indonesia.
“Kadin Jabar menjadi pilar Primer yang menopang kestabilan Kadin Indonesia,” kata Anindya.
Dia berharap Kadin Jabar dapat mengajak seluruh pihak Buat Serempak-sama maju dan mendukung program-program pemerintah. “Saya percaya, dengan kerja sama ini, Jabar Dapat berkontribusi dalam penyediaan pangan, rumah murah, serta pendidikan yang lebih Bagus,” kata dia.
Kebangkitan Kadin
Sementara itu, Ketua Lazim Sementara Kadin Jabar Caretaker Akbar Suryamal Sutisno menekankan pentingnya Konsentrasi dan keseriusan dalam menghadapi tantangan ekonomi.
“Kadin adalah Kawan strategis yang dapat membantu menjalankan program-program pemerintah, termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan,” kata Akbar.
Dengan dukungan penuh dari Gubernur terpilih dan Wali Kota Bandung terpilih, Akbar optimistis Kadin Jabar akan memainkan peran Krusial dalam memajukan perekonomian daerah dan nasional.
“Jabar Mempunyai potensi besar sebagai pusat pendukung program-program nasional. Ini adalah kesempatan Buat kebangkitan Kadin Jabar dan Indonesia,” kata dia.
Sebagai daerah dengan isu-isu strategis yang mendukung program pemerintah, Kadin Jabar berkomitmen Buat mendukung berbagai inisiatif yang dapat memperkuat ekonomi daerah dan negara.
APBD proletar
Pada Percakapan yang sama, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya Buat mengubah struktur APBD dari menara gading menjadi proletar atau sosialis. APBD harus jadi penggerak ekonomi.
“Buat itu, kami akan perbanyak pekerjaan yang melibatkan publik. Bikin sekolah, jalan, irigasi, yang melibatkan rakyat banyak, sehingga terjadi Pengaruh domino dan ekonomi bergerak,” tandasnya.
Dengan Langkah itu, dia Serius dalam 5 tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Dapat mencapai 7%-8%.
Sementara itu, Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan menyatakan APBD akan Konsentrasi Buat menyejahterakan Grup masyarakat paling Rendah. Subsidi akan diperbanyak dengan tujuan meningkatkan daya beli.
Buat masyarakat kelas atas, dia meminta mereka memanfaatkan aset dan mengeksploitasi Kota Bandung dengan berinvestasi. “Sepanjang Jalan Asia Afrika, Ketika ini, hanya Terdapat satu gedung berlantai 20. Yang lainnya gedung Uzur dan pendek,” paparnya.
Dia mengundang para pemilik modal Buat membangun gedung-gedung tinggi di Letak ini. “Saya berkomitmen membuka Kesempatan investasi berkualiatas sebanyak-banyaknya. Kesempatan di Bandung Tetap sangat besar. Bisnis hospitality akan digenjot habis-habisan,” tandas Farhan.