Liputanindo.id – Penulis naskah dan Pengarah adegan asal Malang, Jawa Timur, Bayu Eko Moektito alias Bayu Skak memberi Penerangan terkait poster dua Gambar hidup terbarunya yang dihujat karena menggunakan artificial intelligence (AI).
Melalui akun X-nya @Moektito, Bayu menjelaskan poster tersebut bukan poster Formal dan hanya dipakai sementara karena keterbatasan waktu.
kok iso Diriku mbok taek taekno iku lho kenopo se? sek ta,alon rek. iki sepurane tak copy paste teko penjelasanku nang wong liyane.. tapi yo mbok patut kene ndelok videone sek nganti full dong sak durunge kondo taek ngono. iki monggo : 👉🏻 lihat videonya Tiba selesai dong. dengerin… https://t.co/1vXB24SPF6
— BAYU SKAK (@Moektito) December 12, 2024
“Itu memang bukan poster. poster itu rilis ketika sudah Terdapat photoshoot. dan sudah menghire orang poster,” ungkapnya, Jumat (13/12/2024). “Itu adalah sementara doang, dan kita akan sempurnakan dikemudian hari.“
Pria yang tenar berkat konten-konten YouTube-nya itu mengatakan proyek Gambar hidup tersebut baru disepakati Ketika JAFF Market 2024. Ia pun buru-buru mengamankan konsep dan kedua judul Gambar hidup barunya mumpung Terdapat yang mau bekerja sama dengannya.
“Diriku harus berpikir Segera, mumpung Terdapat yg mau close deal bikin Gambar hidup full menggunakan bahasa Madura. Produser mana yg mau deal dengan ide kaya gini coba? ini Terdapat yg mau, jadi langsung harus diamankan dealnya, deal akan judulnya dulu, biar projectnya jalan dulu,” ungkapnya.
Bayu menyebut seumpama ia Kagak bergerak Segera Ketika itu, kemungkinan proyek Gambar hidup barunya akan gagal dan tahun depan Kagak Bisa merilis Gambar hidup.
Sebelumnya, beberapa akun seputar Gambar hidup di media sosial seperti @WatchmenID membagikan dua poster baru Gambar hidup Bayu Skak berjudul FOuFO dan Expedisi.
Dari keterangan yang dilihat di akun X @WatchmenID, Rabu (11/12/2024), rumah produksi Punya Bayu Skak, Skak Studios bekerja sama dengan Sinemart Buat merilis dua judul tersebut.
FOuFO bercerita tentang bagaimana Kalau UFO mendarat di Madura, sedangkan Expedisi bercerita tentang sebuah event organizer yang bangkrut dan memutuskan putar haluan Buat meliput hal-hal asing. Keduanya merupakan Gambar hidup komedi.
Tak Lamban setelah kedua poster tadi tersebar di media sosial, banyak netizen mengkritik Bayu Skak karena penggunaan AI. Salah satunya dari akun X @sksksksky000.
“Fuck AI, taek kon! Ndakik-ndakik ngomongke IP, ngomongke kedaerahan endinge yo podo wae ambek wong-wong kae, taek! Wingi ngomong bahasa daerah harus ini itu, ndakik-ndakik pemeran di salah satu karya sampean jarene wong-wong daerah, ehh mek gawe poster malah AI,” tulisnya, Kamis (12/12/2024).
Komentar tersebut berarti: ‘AI sialan, tai Engkau! Muluk-muluk ngomong IP, ngomong kedaerahan, ujungnya sama aja kayak orang-orang itu, tai! Kemarin ngomong bahasa daerah harus ini itu, muluk-muluk pemeran di salah satu karyamu katanya orang-orang daerah, eh cuman bikin poster malah Mengenakan AI’.
Bayu Skak pun meminta Ampun setelah memberikan Penerangan. Ia menyebut itu kesalahannya dan tak akan mengulangi di kemudian hari. “Besok kalau mau Terdapat launching, meskipun ngejar deal, mending Mengenakan judul aja ya,” kata Bayu.