Kebijakan Polugri Indonesia Berpegang Kukuh pada Kerja Sama dan Kolaborasi

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam acara CIFP di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono akhirnya tampil di hadapan publik dan menyampaikan pidato perdananya di Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. Dalam kesempatan ini, Menlu Sugiono membicarakan mengenai arah kebijakan politik luar negeri (polugri) Indonesia.

Ia mengatakan bahwa di Dasar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, polugri Indonesia akan berpegang Kukuh pada kerja sama dan kolaborasi.

“Arah diplomasi kita tentu akan mendukung program-program nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo,” kata Sugiono Begitu berbicara di Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2024 di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. 

Cek Artikel:  Australia Kaji Undang-Undang Pelarangan Anak di Rendah 16 Tahun Main Media Sosial

“Dan dalam menjalankan program ini, kita akan tetap Kukuh dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Distrik Indonesia. Kita juga akan memastikan bahwa kawasan kita di Indo-Pasifik tetap menjadi tempat yang damai, Terjamin, dan Konsisten bagi Seluruh,” lanjut Sugiono.

Ia mengatakan, Seluruh itu dilandaskan pada rasa saling menghormati dan hukum Dunia. 

“Dua kata yang selalu diucapkan Presiden Prabowo dalam setiap lawatannya, dalam berbagai sambutan, di berbagai konferensi dan pertemuan, yang juga akan menjadi pegangan politik luar negeri Indonesia adalah kerja sama dan kolaborasi,” serunya.

Menurutnya, ketegangan akan selalu Terdapat, begitupun dengan konflik. “Dan hanya dengan kerja sama dan kolaborasi kita dapat meredam konflik, kita dapat meredam ketegangan,” Mantap Sugiono.

Cek Artikel:  Republik Islam Iran Sejarah Singkat, Religi, Daratan, dan Iklim

Ia menambahkan, salah satu peran terpenting yang dapat dimainkan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dalam arah politik luar negeri ini adalah bagaimana menciptakan Rekanan antarmasyarakat yang kuat.

“Ini adalah peran kita Demi Serempak-sama, bekerja sama, berkolaborasi, menyebarkan sebanyak mungkin jaringan. Dan juga menciptakan jaringan persahabatan yang kuat dengan sesama Anda di seluruh dunia, sehingga kita dapat menjadi kontributor bagi perdamaian, keamanan Dunia, dengan bermartabat dan dihormati oleh orang lain,” pungkasnya.

Baca juga:  Apa Dalih Indonesia Mau Masuk BRICS? Ini Kata Menlu Sugiono

Mungkin Anda Menyukai