Menteri Luar Negeri Sugiono dalam acara CIFP di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)
Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan agar pernyataan Serempak Presiden Prabowo dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengenai Laut China Selatan, harus dipahami lebih lanjut. Menurutnya, Kagak boleh dipersepsikan hanya sekadar teks saja.
“Tolong Kagak dipahami lebih dari sekedar teks, kan kita belum ngomong detail,” kata Sugiono kepada awak media usai menjadi pembicara di Conference on Indonesia Foreign Policy Community (CIFP) 2024 di Jakarta.
“Jadi intinya adalah bagaimana kita Dapat memanfaatkan segala sumber daya yang Eksis Buat kesejahteraan. Jangan dipersepsikan kemana-mana dulu,” tegas Sugiono.
Menurutnya, Demi ini baru pernyataan Serempak saja. Nantinya akan Eksis pembahasan Kembali bagaimana implementasi dari pernyataan Serempak tersebut.
Selama kunjungan kenegaraan ke Tiongkok, Presiden Prabowo Subianto menyepakati kerja sama maritim dengan Presiden Xi Jinping. Tetapi kerja sama ini Kagak dapat diartikan sebagai pengakuan Indonesia terhadap klaim Nine Dash Line dari Tiongkok di Laut China Selatan.
Pernyataan Serempak ini sempat menyebabkan kepanikan di dalam negeri, apakah Indonesia akan menyerah pada klaim sembilan garis putus (nine dash line) Tiongkok.
Menurut Kementerian Luar Negeri, kerja sama Indonesia-Tiongkok tersebut diharapkan dapat menjadi suatu model upaya memelihara perdamaian dan persahabatan di Kawasan. Diharapkan aspek ekonomi akan mencakup sebagai kerja sama yang Istimewa.
Kerja sama ekonomi itu khususnya di bidang perikanan dan konservasi perikanan di Kawasan dengan berdasarkan kepada prinsip-prinsip saling menghormati dan kesetaraan.
Baca juga: Sepakati Kerja Sama Maritim dengan Tiongkok, RI: Bukan Akui Sembilan Garis Putus