Otoritas Urusan Keyakinan Malaysia Tuduh Konglomerat Jalankan Perbudakan di GISB

Liputanindo.id – Otoritas urusan Keyakinan Malaysia menuduh seorang konglomerat yang sedang diselidiki dalam kasus Dunia Ikhwan Services and Business (GISB) melakukan perbudakan.

Seorang pejabat di Dewan Nasional Urusan Keyakinan Islam Nooh Gadot, mengatakan unsur-unsur perbudakan yang diajarkan dalam GISB ini dinilai menyimpang. Ia pun mendesak agar umat Islam menjauhi Golongan tersebut.

“GISB menganut model ekonomi yang mengandung unsur perbudakan, di mana kebutuhan para pengikutnya ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan dan sebagai gantinya, mereka dituntut Demi mengabdi secara sukarela tanpa upah,” kata Nooh, dikutip AFP, Jumat (15/11/2024).

Selain itu, Nooh mengatakan Golongan itu juga menyebarkan kepercayaan bahwa air yang digunakan Demi mencuci rambut, jenggot, atau bagian tubuh pemimpin mereka dapat mendatangkan berkah.

Cek Artikel:  Polandia Ambisius Jadi Sepuhn Rumah Olimpiade 2040, Sebut Siap Lakukan Berbagai Langkah

“Siapa pun yang menganut, meyakini, mengajarkan, menyebarkan, mengamalkan, atau menjadi pengikut ajaran dan kepercayaan itu harus bertaubat,” tegas Nooh.

Bukan hanya itu saja, Nooh juga meminta lembaga pemerintah di tingkat federal Demi membantu proses rehabilitasi para pengikut GISB.

GISB telah Lamban menjadi kontroversi karena hubungannya dengan sekte Al-Arqam, yang telah dilarang di Malaysia sejak 1994 karena ajarannya yang menyimpang dan kegiatannya yang seperti Kategori sesat.

Polisi pada bulan September menggerebek panti asuhan yang dikelola oleh GISB, menyelamatkan lebih dari 600 anak, beberapa di antaranya ditemukan telah dilecehkan. Mereka juga menangkap 415 orang, termasuk kepala eksekutif GISB, istrinya, dan tokoh senior perusahaan.

Cek Artikel:  India Jamin Perlindungan Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina, Sebut Kondisi Terkini Syok Berat

Pada tahun 2011, GISB mendirikan “Klub Istri yang Taat”, yang mengajak para Perempuan Demi menjadi ‘pelacur di ranjang’ Demi mencegah perselingkuhan oleh suami mereka.

Menyusul serangkaian penggerebekan pada bulan September di panti jompo yang dikelola oleh GISB di Selangor dan negara bagian tetangga Negeri Sembilan, kepala polisi Malaysia Razarudin Husain mengatakan bahwa sedikitnya 13 anak mengalami pelecehan seksual setelah pemeriksaan medis.

Kepala eksekutif perusahaan Nasiruddin Ali didakwa pada 23 Oktober Serempak istrinya Azura Yusof dan 20 pemimpin senior karena menjadi Member Golongan kejahatan terorganisasi. Beberapa orang lainnya telah didakwa dengan intimidasi kriminal dan pelecehan anak.

Polisi juga telah menyelidiki GISB atas pencucian Doku, ajaran menyimpang, dan indoktrinasi ekstremis menyusul laporan bahwa anak-anak yang diselamatkan diperlihatkan video bertema Radikal.

Cek Artikel:  Bocor, Arsip Rahasia AS Ungkap Persiapan Israel Serang Iran

GISB mengelola jaringan supermarket, restoran, dan agen perjalanan yang melayani pelanggan Muslim di Malaysia dan lebih dari selusin negara lain, tetapi penggerebekan tersebut telah melumpuhkan bisnis mereka.

Mungkin Anda Menyukai