Liputanindo.id – Israel menargetkan sekolah di Gaza yang diklaim menjadi kompleks Hamas. Serangan jet itu dilaporkan menewaskan 27 orang.
Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, menolak klaim Israel bahwa sekolah PBB di Nuseirat, di Gaza tengah, telah menyembunyikan pos komando Hamas.
“Pendudukan menggunakan kebohongan terhadap opini publik melalui cerita Bajakan Kepada membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi,” kata Thawabta, dikutip Reuters, Kamis (6/6/2024).
Militer Israel mengatakan bahwa sebelum serangan jet tempur Israel, militer mengambil langkah-langkah Kepada mengurangi risiko kerugian bagi Anggota sipil.
Diketahui serangan itu terjadi setelah Israel mengumumkan kampanye militer baru di Gaza tengah Kepada memerangi sekelompok pejuang yang mengandalkan taktik pemberontakan serang dan lari.
Israel mengatakan Tak akan Eksis penghentian pertempuran selama perundingan gencatan senjata.
Sebagai pukulan Konkret terhadap proposal gencatan senjata yang digembar-gemborkan pekan Lewat oleh Presiden AS Joe Biden, pemimpin Hamas pada hari Rabu mengatakan Grup itu akan menuntut diakhirinya perang di Gaza secara permanen dan penarikan Israel sebagai bagian dari rencana gencatan senjata.
Sejak gencatan senjata singkat selama seminggu pada bulan November, Segala upaya Kepada mengatur gencatan senjata telah gagal, dengan Hamas bersikeras menuntut diakhirinya konflik secara permanen. Sementara Israel mengatakan pihaknya siap Kepada membahas Waktu Senggang sementara Tamat Grup Agresif tersebut dikalahkan.
