Mobil Rush Pengangkut Pertalite Terbakar dan Tabrak Pos Polisi di Kupang NTT, Sopir Terbakar

Liputanindo.id – Sebuah mobil Toyota Rush yang membawa sejumlah BBM Jenis Pertalite di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, terbakar dan menabrak pos polisi (Pospol) ketika mengangkut 420 liter bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite pada Jumat (24/5) subuh kemarin.

Tim penyidik dari Polresta Kupang Kota pun menyelidiki kecelakaan tunggal tersebut dan diakui Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan R.J.H Manurung, Sabtu (25/5/2024) pagi.

Belum diketahui penyebab api tiba-tiba keluar dari kabin kendaraan tersebut. Ketika pemilik kendaraan berinisial AL mengetahui api sudah membakar kendaraannya, dia langsung melompat tanpa menghentikan kendaraannya terlebih dahulu.

Alhasil kendaraan terbakar dalam kondisi melaju itu menabrak pos polisi di Jalan El Tari Kota Kupang yang kemudian turut ludes terbakar hingga tersisa rangka kendaraan dan 420 liter BBM yang diangkutnya habis.

Cek Artikel:  Sejumlah 19 Caleg Terpilih Mundur karena Maju Pilkada Serentak 2024, Paling Banyak Partai Apa?

Orang nomor satu di Mapolresta Kupang Kota itu mengatakan bahwa pihaknya belum Dapat meminta keterangan dari pemilik/pengemudi kendaraan tersebut, karena kondisinya luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

Kapolresta Kupang Kota mengatakan, sekujur tubuh korban sempat terbakar Ketika kejadian tersebut, sehingga Ketika ini Tetap dirawat di Rumah Sakit (RS).

Tubuh korban terbakar bagian belakang dari pundak hingga pinggang belakang, luka bakar di kedua tangan bagian lengan hingga ujung jari, luka bakar bagian depan kedua kaki hingga paha, luka bakar sebagian Persona dan rambut.

Kerugian materiil akibat terbakarnya kendaraan dan sejumlah BBM jenis Pertalite itu diperkirakan mencapai Rp250 juta.

“Kami belum Dapat mintai keterangan terkait tempat atau Posisi terakhir korban mengisi BBM, dan Demi keperluan apa BBM tersebut dibeli dalam jumlah yang cukup banyak itu,” ujar dia.

Cek Artikel:  Senapan Ikan 'Makan' Tuan Sendiri hingga Tewas di Malang, Kronologinya Memilukan

Mungkin Anda Menyukai