10 Maskapai Asing Batalkan Penerbangan ke Israel

10 Maskapai Asing Batalkan Penerbangan ke Israel
Serangan Hizbullah ke Israel.(Dok Al-Jazeera)

SEPULUH maskapai asing membatalkan penerbangan ke Israel pada Minggu (25/8) di tengah peningkatan ketegangan lintas batas dengan kelompok Hizbullah Libanon.

Menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN, maskapai penerbangan yang telah menghentikan operasi di Israel mencakup penerbangan besar seperti Air France dan Dutch Transavia. 

Maskapai lain yang membatalkan penerbangan ialah Hungarian Wizz Air, Corendon yang berbasis di Malta, Ethiopian Airlines, Greek Aegean Airlines, serta Greek Universal Airlines.

Baca juga : Italia dan Turki Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Libanon

Air France, yang membatalkan penerbangan antara Paris dan Tel Aviv, merupakan salah satu dari sedikit maskapai internasional besar yang masih beroperasi di Israel.

Sejak akhir Juli, sebanyak 20 maskapai internasional telah membatalkan penerbangan ke Israel karena peningkatan kekhawatiran akan potensi perang regional di Timur Tengah.

Cek Artikel:  Dokter di Inggris Keluhkan Tren Vape Anak Muda, Desak Pemerintah Buat Regulasi

Pesawat-pesawat tempur Israel pada Minggu pagi melancarkan lebih dari 40 serangan udara di Libanon selatan. Gempuran itu merupakan yang paling parah sejak aksi saling serang lintas batas dengan Hizbullah dimulai pada 8 Oktober 2023.

Baca juga : Lufthansa Menangguhkan Penerbangan Malam ke dan dari Libanon

Tentara Israel mengeklaim bahwa gempuran itu dilancarkan untuk mencegah Hizbullah melakukan serangan.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan pihaknya telah meluncurkan ratusan rudal dan drone ke Israel sebagai tahap pertama pembalasan atas pembunuhan komandan mereka Fouad Shukr di Beirut pada Juli.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah Libanon dan tentara Israel baku tembak setiap hari di sepanjang Garis Biru hingga menimbulkan ratusan korban, sebagian besar di pihak Lebanon.

Cek Artikel:  Yahya Sinwar Gugur, Iran Pasti Semangat Perlawanan makin Menguat

Pusingkatan ketegangan terjadi di tengah perang Gaza. Di wilayah itu Israel telah membunuh lebih dari 40.e00 warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. 

Gempuran militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah itu serta menyebabkan sebagian besar masyarakat kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan rentan terhadap penyakit. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai