Hidrogen dari Pasir Silika Jadi Terobosan Kekuatan Masa Depan

Hidrogen dari Pasir Silika Jadi Terobosan Energi Masa Depan
Direktur Penting PT NGLTech Services Indonesia Rudiyana Supriadi memaparkan hasil Intervensi Hidrogen dari pasir silika menjadi energi.(Dok.PT NGLTech Services Indonesia)

PT NGLTech Services Indonesia Indonesia bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) memperkenalkan inovasi terbaru dalam produksi hidrogen dari pasir silika yang tersebar banyak di seluruh Indonesia. Ke depannya inovasi ini bisa menjadi solusi utama dalam ketahanaan energi nasional.

Dalam melakukan penelitian PT NGLTech Services Indonesia yang berada di Kawasan Industri Tegalluar, Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) ini, bekerjasama dengan tim riset Unpad yang dipimpin oleh Prof. Yeni Wahyuni Hartati, bersama Dr. Eng. Uji Pratomo, Dr. Eng. Irwan Kurnia, Ari Hardianto. PhD dan Irkham. PhD.

“Penemuan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting di sektor energi hijau global, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan berkelanjutan,” kata Direktur Penting PT NGLTech Services Indonesia Rudiyana Supriadi Jumat (23/8).

Baca juga : Smart Meter PLTS Penemuan PLTS UGM tekan Biaya Rp180 Juta per Mengertin

Ilham Akbar Habibie, kata Rudiyana sangat antusias dengan penemuan ini dan mengapresiasi serta sangat mendukung sepenuhnya untuk dapat segera di industrialisasikan. Ini dikatakan putra sulung mantan Presiden BJ. Habibie itu dalam sebuah workshop yang dihadiri Unpad, BRIN, PLN. Kadin, IFHE, JAPNAS, METI, MEBI dan Ormas Garda Nusantara Jaya.

Menurut Rudiyana, bahwa metode ini memungkinkan daur ulang pasir silika secara terus-menerus, tanpa mengurangi kualitas produksi hidrogen.

Cek Artikel:  Sekretariat Presiden: Jokowi Akan Ngantor di IKN 40 Hari

Teknologi ini dipandang lebih inovatif dan efisien dibandingkan dengan pendekatan serupa yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang telah berkiprah lebih dahulu. Dalam workshop tersebut, tim riset dari Unpad mendemonstrasikan proses dan reaksi kimia yang terjadi, saat pasir silika diolah hingga menghasilkan green hydrogen.

Baca juga : IEE 2022 Tampilkan Penemuan di Bidang Kekuatan dan Teknik Demi Dukung Pencapaian SDGs

“Demonstrasi ini menunjukkan bagaimana hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar pada genset yang telah dimodifikasi untuk berbahan bakar langsung hidrogen. Proses ini menggambarkan potensi besar green hydrogen sebagai sumber energi bersih yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” ujar Rudiyana.

Rudiyana menambahkan bahwa penemuan ini, juga mendapat dukungan penuh dari Riki Ibrahim selaku Dewan Pengawas METI, serta tim BRIN yang terdiri dari Dr. Eng. Deni Shidqi Khaerudini dan Dr. Nono Sudarsono, yang juga mewakili IFHE.

“Mereka melihat inovasi ini sebagai langkah besar menuju Indonesia hijau, dengan potensi besar untuk diterapkan secara luas dan mendukung target nasional dalam mengurangi emisi karbon,” tuturnya.

Baca juga : IEE 2022 Akan Tampilkan Penemuan di Bidang Kekuatan Baru Terbarukan dan Pembangunan

Apresiasi tinggi, kata Rudiyana, juga diberikan VP Business Development PT. PLN (Persero), Ricky Andrian terhadap penemuan ini. Beliau menyatakan bahwa PT PLN sangat mendukung pengembangan teknologi ini dan membuka peluang kolaborasi dengan PT NGLTech Services Indonesia.

Cek Artikel:  Jadi Penasihat, Eks Menkes Siti Fadilah Ungkap Dalih Dukung Dharma di Pilgub Jakarta 2024

Kolaborasi ini, kata Ricky, akan menjadi langkah strategis dalam pengembangan energi bersih di sisi PLN. Ini sejalan dengan upaya bersama untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Dr. Milton Pakpahan selaku Ketua MEBI juga menyambut antusias, temuan dan inovasi baru berupa sumber energi terbarukan yaitu hidrogen yang dihasilkan pasir silika yang dapat berkontribusi besar terhadap akselerasi dan peningkatan jumlah proporsi komponen EBT dalam komposisi energi primer Indonesia. Indonesia memiliki sumber dan potensi pasir silika, yang sangat besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : Keberlanjutan Pengelolaan Mineral Kritis Kunci Transisi Kekuatan

“Apabila potensi hidrogen dari silika ini dikembangkan dan diberikan akses dan kemudahan baik secara regulasi dan insentif pendanaan serta kepastian offtaker baik Pemerintah BUMN, BUMD, swasta, dan masyarakat luas. Tentunya akan besar sekali manfaat nya dan dapat membantu menciptakan energi bersih,” ucap Dr. Milton kepada Rudiyana.

Bahkan, kata Milton, ini dapat mengurangi angka impor BBM, berkontribusi pada penurunan emisi karbon, penciptaan ekonomi sirkuler, penciptaan lapangan kerja baru, ikut memelihara lingkungan meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama di daerah perdesaan yang kaya akan sumber pasir silika.

Cek Artikel:  Mahasiswa Minta Pemkot Cilegon Perpanjang Program Beasiswa Full Sarjana

Sementara itu Ketua Kadin Kabupaten Bandung Agus Ruslan mengatakan, bahwa energi hidrogen pasir silika yang ditemukan PT NGLTech Services Indonesia bersama tim riset Unpad yang murah, sangat dinantikan oleh industri tekstil di Kabupaten Bandung, yang kini masih banyak menggunakan batubara sebagai sumber energi.

“Kami berharap penemuan ini dapat menjadi solusi bagi kebutuhan energi hijau di industri tekstil di Kabupaten Bandung, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri di wilayah ini,” terang Agus.

Dukungan juga diberikan jajaran DPP Ormas Garda Nusantara Jaya yang ketua umum nya dijabat oleh Rudiyana Supriadi. Kepada Rudiyana, jajaran DPP Ormas Garda Nusantara Jaya menyampaikan harapan besar bahwa penemuan ini dapat membuka jalan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan energi di daerah-daerah terpencil.

Mereka juga berharap inovasi ini menjadi sumber energi yang andal bagi para pelaku UMKM, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh pelosok negeri. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen PT NGLTech Services Indonesia dan Unpad, untuk memajukan teknologi energi di Indonesia.

Penemuan ini diharapkan dapat segera diimplementasikan secara massal, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pionir dalam teknologi hidrogen di tingkat global.(N-2)

Mungkin Anda Menyukai