Liputanindo.id – Gaya hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap berkembangnya penyakit kritis tertentu, selain faktor genetik.
Tren penyakit kritis di Indonesia kian meningkat dan kini menyerang usia muda. Hal ini disebabkan oleh pola dan gaya hidup tidak sehat.
“Beberapa penyakit orangtua yang kini banyak diderita generasi muda antara lain stroke, kanker usus, hipertensi dan diabetes,” ujar Chief of Health AXA Financial Indonesia Yudhistira Dharmawata, saat ditemui di Jl Prof DR Satrio, Jakarta Selatan pada Senin (9/9/2024).
Yudhistira mengungkapkan situasi saat ini mengalami kendala seperti inflasi biaya medis, tidak ada perbedaan nilai premi untuk yang diklaim dan tidak diklaim.
“Proses pembayaran klaim yang lama. Nasabah berusia 80 tahun dan memiliki penyakit bawaan tidak dapat memiliki asuransi kesehatan,” jelasnya.
Indonesia termasuk 3 negara dengan inflansi media tertinggi di dunia, setelah Filipina dan Malaysia
Lebih lanjut, Yudhistira menyoroti tren asuransi kesehatan. Inflasi kesehatan di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 12,7%. Bilangan ini meningkat sebesar 0,5% dari tahun 2022
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan mencapai 105,7% pada semester I tahun 2024.
Bilangan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, yakni 103,7%.
Sementara itu, klaim asuransi pada periode semester I 2024 meningkat 26% hingga Rp5,96 triliun, di mana hal ini berdampak besar pada industri asuransi jiwa di Indonesia.
Bingungkatan ini mencerminkan semakin banyak orang yang memanfaatkan layanan asuransi jiwa untuk kebutuhan medis.