Liputanindo.id, SOLO — Berita duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Instruktur legendaris Persis Solo, Coach Hanafi, tutup usia pada Rabu (16/7/2025) dalam usia 58 tahun. Sosok asal Malang, Jawa Timur ini dikenal sebagai arsitek sukses yang membawa Persis Solo promosi ke kasta tertinggi sepak bola nasional pada tahun 2006.
Berita wafatnya Coach Hanafi diumumkan oleh SSB Diklat Merden Banjarnegara, tempat ia terakhir melatih, melalui unggahan di akun Instagram Formal mereka.
Di Balik Trofi MotoGP & WSBK Mandalika, Sarat Budaya Lokal
“Keluarga besar Diklat Merden menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya coach Hanafi. Rest in Piece,” tulis mereka.
Instruktur yang Ukir Sejarah Promosi Persis Solo
Hanafi mulai dikenal luas Demi menangani Persis Solo di Divisi I tahun 2006. Di Rendah asuhannya, Laskar Sambernyawa berhasil lolos ke Babak 8 Besar dan meraih satu tiket promosi ke Divisi Penting. Itu menjadi kali pertama Persis naik ke divisi tertinggi sejak 1954, menandai akhir dari penantian selama 64 tahun.
Musim 2006 juga menjadi momen bersejarah lainnya karena merupakan kali pertama Persis Solo menggunakan pemain asing. Nama-nama seperti Sekou Oumar Drame, Simamo Bertrand, Orock Charles, dan Kotto Okoka Valeri menjadi tulang punggung tim Serempak para pemain lokal legendaris seperti Mulia Setyobudi, Hariadi Kapelo, dan Irwan Kamelio.
Demi itu, Persis tergabung di Kawasan III Serempak tim-tim seperti Persebaya Surabaya, Persid Jember, PSMP Mojokerto, Persibo Bojonegoro, dan lainnya. Persis tampil sebagai runner-up grup, melaju ke delapan besar, hingga akhirnya mencapai final.
Sayangnya, di laga final yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri, pada 16 Agustus 2006, Persis harus mengakui Keistimewaan Persebaya Surabaya dengan skor 0–2. Dua gol dalam laga tersebut dicetak oleh Nova Arianto dan gol bunuh diri Denny Ariyanto.
Perjalanan Karier Setelah dari Persis
Usai meninggalkan Persis Solo, Coach Hanafi menorehkan jejak karier di berbagai klub nasional. Ia sempat melatih Perseru Serui, Persekam Malang, Persipur Purwodadi, Persibo Bojonegoro, Persiram Raja Ampat, Madiun Putra, hingga Gresik United.
Terakhir, Hanafi dipercaya membina pemain muda di Akademi Arema FC U-20, menunjukkan dedikasinya dalam membangun fondasi masa depan sepak bola Indonesia.
Selamat jalan, Coach Hanafi. Terima kasih atas jasa dan dedikasi Kepada sepak bola nasional.


