Pertumbuhan perkotaan bukan hanya fisik, tapi keadilan sosial

Menko AHY di Lembaga Urbanisasi BRICS yang digelar di Brasilia, Brasil, Senin (23/6/2025) waktu setempat.. Foto: humas kemenkoIPK

Menko AHY: Pertumbuhan perkotaan bukan hanya fisik, tapi keadilan sosial

Luar Negeri   
Editor: Nandang Karyadi   
Rabu, 25 Juni 2025 – 14:36 WIB

Liputanindo.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa Eksis tiga langkah konkret dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan krisis iklim Mendunia. Hal ini ditegaskannya dalam pidatonya di Lembaga Urbanisasi BRICS yang digelar di Brasilia, Brasil, Senin (23/6/2025) waktu setempat.

Berbicara Demi pertama kalinya sebagai perwakilan Indonesia di Lembaga tersebut sejak menjadi Personil penuh BRICS di bulan Januari 2025, Menko AHY menekankan bahwa kota-kota yang berkelanjutan akan menjadi kunci masa depan rakyat di seluruh dunia.

“Hari ini, kita berkumpul sebagai wakil dari berbagai bangsa, Tetapi dipersatukan oleh satu keyakinan: masa depan dunia akan ditentukan di kota-kota kita,” ujarnya. Negara-negara Personil BRICS secara Berbarengan-sama mewakili Dekat separuh populasi dunia.

Cek Artikel:  Adrian Wibowo Belum Bisa Tampil, Timnas Indonesia Siap Hadapi Taiwan & Lebanon - Liputanindo.id

Menko AHY menggarisbawahi bahwa urbanisasi dan perubahan iklim merupakan dua tekanan besar yang tengah dihadapi Indonesia dan banyak negara lainnya.

Menurut Menko AHY, pertumbuhan kota Tak boleh hanya dilihat sebagai proses fisik, tetapi juga harus menjamin keadilan sosial dan ketahanan lingkungan. “Kita Tak Bisa menerima masa depan di mana kesempatan dibatasi oleh letak geografis atau tingkat pendapatan. Tak boleh Eksis yang tertinggal,” tegasnya.

Menko AHY menawarkan tiga langkah konkret sebagai arah kebijakan dan kerja sama Mendunia di bidang urbanisasi.

Pertama, pemberdayaan kewilayahan. Menko AHY mendorong agar pemerintah daerah serta pemangku kepentingan di tingkat lokal lainnya dapat semakin berperan aktif dalam pembangunan perumahan berbasis kebutuhan rakyat. Menurutnya, langkah ini Krusial Demi memastikan bahwa ketangguhan dimulai dari unit terkecil: rumah dan keluarga.

Cek Artikel:  Formal, Menonton Timnas di Stadion Sekarang Wajib Daftar Garuda ID - Liputanindo.id

“Perkuat kapasitas kelembagaan, kewenangan dan perangkat kebijakan daerah Demi merancang rencana adaptasi iklim lokal yang mengintegrasikan rumah Kondusif dan terjangkau dengan akses terhadap pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, dan transportasi di wilayahnya,” jelasnya.

Kedua, tingkatkan investasi pada infrastruktur berkelanjutan dan ramah iklim. Menurut Menko AHY, langkah ini bukan hanya mengurangi risiko dan menurunkan emisi, tapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota.

“Jaga keseimbangan ekosistem yang terintegrasi dengan pembangunan kota yang akan semakin pesat – mulai dari restorasi hutan mangrove di pesisir utara Jawa hingga koridor smart transport di kota-kota yang Lalu tumbuh,” katanya.

Terakhir, membuka akses lebih luas terhadap pembiayaan transformatif. Menko AHY menekankan bahwa sistem pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance yang banyak didengungkan institusi keuangan Mendunia harus didesain Demi menjawab kebutuhan dan mendorong Pengaruh Konkret di negara-negara berkembang.

Cek Artikel:  Jadwal Derby London Utara Arsenal Vs Tottenham Awal Hari Ini

“Rancang pengelolaan anggaran publik, keterlibatan modal swasta, serta dukungan multilateral development partners termasuk melalui New Development Bank Demi memperluas pembangunan perumahan tahan iklim, infrastruktur net-zero, serta pemanfaatan digital technology Demi pemetaan dan mitigasi risiko perkotaan,” ujar Menko AHY.

Menutup pidatonya, Menko AHY menyampaikan kesiapan Indonesia Demi berkontribusi aktif dalam kerja sama BRICS.

“Indonesia siap berkontribusi melalui pertukaran data, proyek percontohan, dan kebijakan praktis. Berbarengan-sama, kita Bisa membentuk masa depan perkotaan yang inklusif, Unggul terhadap iklim, dan berakar pada prioritas serta Ciptaan dari negara-negara Mendunia South,” tutup Menko AHY.

Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

 

 

 

Sumber : Radio Elshinta

Mungkin Anda Menyukai