Korban gempa Myanmar yang dirawat di rumah sakit lapangan. Foto: Xinhua
Naypyidaw: Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang melanda Myanmar 28 Maret 2025 Lampau telah menewaskan 3.003 jiwa. Tetapi diketahui Eksis lima Penduduk negara Indonesia (WNI) yang terkena imbas gempa ini.
Hal tersebut terungkap ketika tim Indonesia menyerahkan Sokongan kemanusiaan kepada pihak Myanmar di Nay Pyi Daw.
Pimpinan Tim setiba di Nay Pyi Daw langsung melakukan peninjauan ke Letak terdampak gempa di Sekeliling ibukota Myanmar tersebut dan ke base-op Tim Gabungan Indonesia.
“Tim Indonesia telah mengupayakan evakuasi lima orang WNI terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon,” pernyataan Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Kemlu.go.id, Jumat 4 April 2025.
“Di antara kelima WNI tersebut, empat diantaranya merupakan Golongan rentan,” ujar Kementerian Luar Negeri RI.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan Enggak Eksis laporan Penduduk negara Indonesia (WNI) jadi korban gempa di Myanmar. Menlu berharap kondisi WNI Seluruh sehat, usai melepas Sokongan kemanusiaan ke Myanmar di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis 3 April 2025.
Ditanya Kalau Eksis WNI menjadi korban, Menlu menjelaskan korban WNI itu akan dipulangkan.
“Saya kira akan dipulangkan. Saya harapkan Enggak Eksis korban WNI. Kita Seluruh berharap, Penduduk negara kita yang Eksis disana Seluruh sehat-sehat dan Berkualitas-Berkualitas saja,” kata Menlu.
“Enggak Eksis yang mengharapkan kepada mereka (jadi korban). Ya kalau misalnya Eksis korban nanti kita sesuaikan. Kita pulangkan,” tegas Menlu Sugiono.
Indonesia Formal menyerahkan total Sokongan logistik seberat 143 ton senilai Rp22,6 miliar atau USD 1,3 juta terdiri dari bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis serta perlengkapan penunjang pengungsian.
Indonesia juga turut menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari unsur-unsur BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan dengan Emergency Medical Team (EMT) dan Kementerian Luar Negeri.
Tim dari Indonesia bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengirimkan USAR dalam rangka membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban-korban gempa bumi di Myanmar.

