SMA Negeri Jatinangor Tolak Makanan Bergizi Gratis karena Basi

SMA Negeri Jatinangor Tolak Makanan Bergizi Gratis karena Basi
Pengiriman makanan program MBG di SMA Negeri Jatinangor, Kabupaten Sumedang.(ISTIMEWA)

PROGRAM Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah mulai direalisasikan di Kabupaten Sumedang, akhir Februari 2025.

Salah satu sekolah yang telah menerima program MBG di Kabupaten Sumedang, yakni SMA Negeri Jatinangor.

SMA Negeri Jatinangor yang Mempunyai jumlah siswa sebanyak 1.285 orang, secara bertahap menerima program MBG ini.

Humas SMA Negeri Jatinangor Asep Suhayat menjelaskan bahwa program MBG yang diterima oleh siswa di SMA Negeri Jatinangor sudah berlangsung selama tiga hari ini.

“Betul kami sudah menerima program MBG ini secara bertahap sejak hari Senin Lewat hingga hari Rabu ini,” jelasnya, Rabu (26/2).

Dari hari pertama program MBG dimulai di SMA Negeri Jatinangor, Senin (24/2), pihak sekolah Mempunyai sejumlah catatan terhadap Penyelenggaraan program MBG ini.

“Sejak program ini dimulai di SMA Negeri Jatinangor, pihak sekolah melakukan pemantauan secara maksimal kepada pihak penyelenggara MBG. Mulai dari pendistribusian hingga menu makanan,” Jernih Asep.

Cek Artikel:  Sumedang Laksanakan Uji Coba Makan Siang Bergizi

Pihak sekolah sangat berterima kasih dan menyambut Bagus program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Bahkan siswa sangat antusias sekali.

“Secara program ini bagus, kami sekolah dan siswa berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan adanya program MBG ini. Tetapi secara Penyelenggaraan sangat disayangkan sekali pihak penyelenggara MBG di daerah belum maksimal,” terangnya.


Enggak sesuai aturan


Eksis sejumlah catatan terhadap penyelenggara program MBG.

“Sejak hari Senin program MBG dimulai belum secara maksimal dilakukan pihak penyelenggara MBG, seperti jadwal pendistribusian yang Enggak sesuai jam yang disepakati dengan sekolah. Kami sepakat pihak penyelenggara MBG sudah Eksis di sekolah pada Begitu jam istirahat pertama, pukul 10.00 Tamat 11.00 WIB, sehingga Enggak mengganggu waktu belajar siswa,” papar Asep.

Cek Artikel:  Pimpinan Pesantren Sukamiskin Dukung Farhan-Erwin di Pilwalkot Bandung 2024

Asep menambahkan, seperti yang terjadi pada hari ketiga, sebanyak 275 Bagian MBG dikembalikan ke penyelenggara.

“Kami menyayangkan adanya makanan yang basi, seperti dari sayurannya dan terkesan Enggak higienis, sehingga kami kembalikan,” tegasnya.

Pihak sekolah SMA Negeri Jatinangor juga akan berkomunikasi dengan berbagai pihak, atas adanya makanan yang basi yang disajikan dalam program MBG kepada siswa.

Salah satu penyelenggara program MBG di Daerah Kabupaten Sumedang, berjarak Sekeliling 6 km dari SMA Negeri Jatinangor. Penyelenggara program MBG berada di Komplek perumahan Pemandangan, di kecamatan Jatinangor.

Dua rumah dijadikan satu sebagai tempat memasak pihak penyelenggara program MBG. Di bagian pagar depan ditulis secara Jernih Badan Gizi Nasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kabupaten Sumedang.

Cek Artikel:  Yayasan Kebun Binatang Bandung Tolak Penyegelan yang Dilakukan Kejati Jabar

Rumah yang berada di depan kantor Penting yang menjadi tempat Buat memasukan makanan ke wadah berada sangat dekat dengan kandang unggas. Tempat menyimpanan dan menyusun wadah tersebut hanya berlantai tanah.

Luas areal dapur ± 115 m², Enggak sesuai dengan luas standar BGN Merukapan 400 m2. Luas Tanah ± 115 m2, Enggak sesuai dengan luas standar BGN

Merukapan 800 M2 Tamat 1.000 m2.

Kondisi bangunan berupa perumahan tingkat dua, dengan dapur dan tempat tinggal menjadi satu. Saluran sanitasi Enggak sesuai dengan standar BGN. Hanya dibuatkan lubang sedalam ± 1,5 m dan luas ± 1,5 m2.

Selain itu tempat cuci alat makan dan alat dapur Enggak higienis. Pencucian langsung di Alas. Lingkungan Enggak higienis berdekatan dengan tempat pembuangan sampah dan limbah.

Tempat pengolahan makan Enggak higienis. Tempat penyajian juga jauh dari higienis.

 

Mungkin Anda Menyukai