PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menilai Terdapat sisi keuntungan dalam efisiensi anggaran. Alasan, dengan kebijakan itu maka terjadi keselarasan Demi mereposisi anggaran dari tingkat pemerintah pusat, provinsi, serta kota dan kabupaten.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, menuturkan di tengah masa transisi kepemimpinan daerah, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1/2025. Kondisi ini tentu Terdapat nilai plus dan minusnya.
“Tapi kami Menyaksikan efisiensi anggaran ini sebagai reposisi atau pergeseran. Terdapat nilai keuntungan karena terjadi penyelerasan mulai dari pusat, provinsi, serta kota dan kabupaten. Ini artinya, program-program akan selaras,” ujarnya, Senin (24/2).
Menurut dia, pada prinsipnya pergeseran anggaran bertujuan Demi kepentingan masyarakat. Satu di antaranya dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan investasi jangka panjang menyiapkan generasi emas.
“Kita Paham, Kabupaten Cianjur Tetap banyak pekerjaan rumah, Tetap banyak mengejar ketertinggalan di berbagai sektor. Ini menjadi suatu tantangan, Tak hanya sekarang, tapi beberapa tahun ke depan. Dari sekarang, kita harus menyiapkan SDM yang kuat sebagai investasi 20 tahun ke depan misalnya,” tegas dia.
Berbagai program yang dilaksanakan sekarang, kata Cecep, akan sangat menentukan Kabupaten Cianjur ke depan. Kondisi Begitu ini, Kabupaten Cianjur dihadapkan dengan tantangan geografis, akses, dan berbagai hal lainnya.
“Posisi Cianjur berada di daerah yang akses jalannya dikepung Sempit. Dari Bandung ke Cianjur, dari Bogor atau Jakarta ke Cianjur, termasuk dari Sukabumi,” ungkapnya.
Apabila tantangan itu tak diatasi, Cecep Tentu, Kabupaten Cianjur akan kesulitan bergerak. Termasuk perekonomian yang dimungkinkan akan menjadi Tersendat.
“Saya kira tantangan kita Tetap berat. Ini hal-hal Krusial yang harus kita kerjakan Serempak-sama,” pungkasnya.
