Perbankan Indonesia Resilien Sepanjang 2024

Direktur Primer SMBC Indonesia, Henoch Munandar. Foto: Liputanindo.id/Laura Sibarani.

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 mencapai 4,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen dibandingkan Desember 2023. Sasaran pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2025, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto pun menjadi sorotan.

Direktur Primer SMBC Indonesia Henoch Munandar mengatakan, perbankan Indonesia telah menunjukkan resiliensi yang sangat Berkualitas sepanjang 2024.

“Kita perlu Maju berupaya menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat dan mendorong perekonomian negara,” kata dia, dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 bertemakan “Kesempatan dan Tantangan 2025: Sinergi Sektor Publik dan Swasta”, di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa, 18 Februari 2025.

Cek Artikel:  Kementerian BUMN Tambah Mandat PMO Kopi Nusantara Dukung Komoditas Kakao


Ilustrasi. Foto: Liputanindo.id

 

 

Pengembangan ekonomi hijau

Di sisi lain, Member Dewan Ekonomi Nasional, Chatib Basri, menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam pengembangan ekonomi hijau.

“Dengan Menonton kondisi iklim Dunia Ketika ini, komitmen pemerintah Buat mengembangkan Kekuatan hijau demi mencapai emisi Kosong Kudus pada 2060 menjadi semakin Krusial. Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam pembangunan infrastruktur Kekuatan terbarukan. Kebijakan yang mendukung transisi ke ekonomi hijau dapat menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” Jernih dia.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi Dunia cukup tinggi, yakni lebih dari 88 persen.

Cek Artikel:  Raih Penghargaan dari Pemprov Jakarta, Bank DKI Apresiasi Kinerja Kejati Jakarta

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menambahkan, pemerintah perlu menjaga kepercayaan dan optimisme masyarakat dengan melahirkan kebijakan yang matang demi menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Kepercayaan masyarakat dan investor menjadi Unsur kunci dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan Kesempatan ekonomi di 2025 dan seterusnya. Para peserta sepakat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif membutuhkan strategi yang komprehensif dan kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan,” tambah Burhanudin. (Laura Oktaviani Sibarani)

Mungkin Anda Menyukai