Ulama Kharismatik Aceh Serbuk Kuta Krueng Berpulang

Ulama Kharismatik Aceh Abu Kuta Krueng Berpulang
Ulama besar dan kharismatis Aceh Teungku Haji Usman bin Ali atau yang akrab dipanggil Serbuk Kuta Krueng.(MI/Amiruddin Abdullah Reubie)

ULAMA besar dan kharismatis Aceh Teungku Haji Usman bin Ali atau yang akrab dipanggil Serbuk Kuta Krueng, telah berpulang ke rahmatullah pada Kamis (13/2) Awal hari.

Pengasuh Dayah Ma’had Ali (pesantren tinggi) Darul Munawwarah Desa Kuta Krueng, Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya (dulu Pidie) Kelahiran 31 Desember 1940 itu menghadap sang Khaliq Ketika dalam perawatan medis di Rumah Sakit Standar Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Ulama Spesialis ilmu fiqih yang kehidupannya dikenal tasawuf itu selama ini sering keluar masuk rumah sakit karena kondisi ketuaan. Bahkan almarhum sempat berobat ke negeri jiran Malaysia.

M Adli Abdullah, budayawan Aceh yang juga murid kesayangan Serbuk Kuta Krueng sejak tahun 70-an itu kepada Media Indonesia mengatakan, kepergian ulama Spesialis zikir tersebut sebuah kehilangan besar bagi masyarakat Bumi Serambi Mekkah, julukan Aceh. Informasi duka itu dalam sekejap tersebar seluruh nusantara dan luar negeri yang terdapat perantau asal Aceh.

Cek Artikel:  Riset FEB Universitas Brawijaya Soroti Kolaborasi Saling Menguntungkan Hilirisasi di Gresik

Adli mengatakan kepribadian Serbuk Kuta Krueng sangar zuhud dan penyabar. Serbuk Enggak Mau menyakiti siapapun dan menolong siapa saja yang membutuhkan Donasi.

“Saya mendapat didikan langsung dari beliau, walaupun waktu itu hanya baru belajar kitab ilmu nahwu dan ilmu saraf permulaan. Sembari belajar saya sering memukul nyamuk yang hinggap di tubuhnya, tapi beliau selalu bergeser supaya nyamuk itu terhindar dari pukulan saya. Serbuk membiarkan saja nyamuk itu menggigit atau sekedar menghisap darah Buat melepaskan dahaga,” tutur Adli Abdullah yang juga dosen senior Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Almarhum Teungku Abdullah bin Teungku Peusan, sahabat seperjuangan Serbuk Kuta Krueng, semasa hidupnya sempat menceritakan kepada Media, kesalehan dan kerendahan hati ulama kharismatik pimpinan Dayah Darul Munawwarah itu sudah tertanam sejak mereka sama-sama mondok di pesantren Bustanul Ma’arif Reubee, Kecamatan Delima Pidie. Jiwa rendah hati dan kesalehan jiwa Serbuk Kuta Krueng banyak mewarisi sang gurunya ulama besar Teungku Muhammad Amin Rebee.

Cek Artikel:  Mahasiswa Palangka Raya Demo Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan

Sesuai penelusuran, Teungku Usman bun Ali atau Serbuk Kuta awalnya berdagang menuntut ilmu di Dayah Bustanul Ma’arif Reubee. Setelah pulang dari Reubee, Lampau mondok di pesantren Mudi Mesra, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.

Beliau termasuk murid senior dari Abon Abdulaziz Samalanga. Sangat dihormati dan dicintai seantero Aceh. Tiap hari ratusan orang mendatangi beliau guna meminta doa keberkahan. Di bibirnya Enggak Hening zikir dan tahmid.

“Kepada ribuan muridnya selalu berpesan Buat mengajari ilmu Keyakinan dan Enggak luput salat jemaah lima waktu. Terdapat juga yang meminta supaya memberikan sedikit saja modal mengawali usaha atau Buat berbisnis. Sembari berzikir Serbuk langsung mengulurkan tangan Biar besarannya beberapa ribu rupiah. Yang Krusial Buat modal pertama keberkahan,” kata Adli.

Cek Artikel:  Erick Thohir Minta Sepak Bola Pantai Lanjut Dikembangkan

Kepergian Serbuk Kuta Krueng dianggap seperti hilangnya satu pelita ilmu di Aceh. Puluhan ribu masyarakat Aceh memenuhi kediaman dan Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng tempat jasad ulama zuhud itu dikebumikan. (N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai