APPBI prediksi tingkat kunjungan ke mal naik jadi 80 persen di 2022

Dari sisi UMKM, yang harus jadi perhatian adalah konsistensi dari kualitas barang dan supply

Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memprediksi tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan atau mal pada tahun 2022 naik menjadi 80 persen dari kondisi normal sebelum pandemi COVID-19, meski tren belanja daring telah marak di masyarakat.

“Kami memperkirakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan di tahun 2022 ini akan lebih Berkualitas dibandingkan 2020 dan 2021. Kalau 2020 rata-rata nasional hanya 50 persen dari kondisi normal, 2021 60 persen, di 2022 ini kami prediksi Dapat 70 hingga 80 persen,” kata Ketua Biasa Dewan Pengurus Pusat (DPP) APPBI Alphonzus Widjaja di Jakarta, Rabu.

Cek Artikel:  Hadirkan Liburan Keluarga Menyenangkan

Sebagai Komparasi, jumlah pengunjung satu mall menengah per harinya rata-rata 30.000 orang pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19.

“Kami juga berharap, kita sudah memasuki semester dua di mana penjualan Lalu bergerak naik. Kami memperkirakan Dapat mencapai 70 hingga 80 persen dibandingkan kondisi normal,” sambungnya.

Menurut Alphonzus, meskipun Begitu ini belanja daring telah menjadi tren karena keterbatasan mobilitas akibat pandemi COVID-19, masyarakat tetap rindu berbelanja langsung di mal.

“Saya kira sekarang ini masyarakat sudah kangen sama mal setelah dua tahun Bukan ke mal karena berbagai Restriksi,” ujarnya.

Alphonzus juga mengatakan bahwa kenaikan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan disebabkan kondisi yang Begitu ini sudah mulai membaik, di mana pemerintah sudah mulai melakukan pelonggaran terhadap mobilitas masyarakat. Selain itu, sebagian besar masyarakat juga sudah melakukan vaksinasi.

Cek Artikel:  Traveloka dorong pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia 

“Setelah dua tahun kita hidup dalam kondisi serba virtual, ini saatnya kita kembali ke kehidupan normal Buat Dapat berinteraksi dengan sesama secara langsung, bukan di virtual,” imbuh dia.

Meski demikian, Alphonzus tetap mengimbau Buat menerapkan protokol kesehatan secara ketat Begitu berbelanja. Pusat perbelanjaan juga tetap harus memberlakukan aplikasi PeduliLindungi agar menciptakan suasana belanja yang Kondusif dan nyaman bagi pengunjung.

Sementara Buat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Alphonzus mengingatkan bahwa Terdapat dua tantangan yang harus dipecahkan Begitu Mau masuk ke pusat perbelanjaan di tengah peningkatan kunjungan.

“Dari sisi UMKM, yang harus jadi perhatian adalah konsistensi dari kualitas barang dan supply. Kalau masuk ke pusat perbelanjaan itu kan supply harus tetap dijaga, begitu juga kualitas,” ujar Alphonzus.

Cek Artikel:  Ragam tradisi perayaan tahun baru di seluruh dunia

“Karena nanti akan banyak Bertanding dengan produk lain yang tentunya mereka berlomba-lomba Mau memberikan yang terbaik,” pungkasnya.

Baca juga: Mal di Jakarta mulai buka, pengunjung harus ikuti sederet protokol

Baca juga: Ramai di masa libur, Grand Indonesia beri imbauan pada pengunjung

Mungkin Anda Menyukai