
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Maju bertambah menyebabkan 125 sapi Wafat dan dipotong paksa.
Total kasus PMK telah menjangkiti 368 sapi yang tersebar di 17 Kecamatan.
Kepala Bidang Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Yanto mengatakan, hasil Pengusutan yang dilakukan oleh tim unit reaksi Segera (URC) kembali menemukan kasus PMK. Total kasus sudah tersebar di 17 Kecamatan.
Kasus PMK, lanjutnya, Tiba 16 Januari menyebabkan 67 sapi Wafat, 58 dipotong paksa, 368 positif dan 30 sapi sembuh.
“Petugas telah berupaya melakukan vaksinasi dan sudah menyasar 10 ribu ekor. Pada 2025, kami Mempunyai 598 dosis vaksin dan melakukan disinfektan kandang di 79 Posisi, serta melakukan edukasi di 135 Posisi,” katanya, Senin (20/1)
Asep menambahkan Ketika ini populasi sapi di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 45 ribu ekor.
“Ketika ini, kasus PMK menyebar ke Kecamatan Cipatujah, Salopa, Cibalong, Bantarkalong, Bojongasih, Cikatomas, Karangnunggal, Gunung Tanjung, Jatiwaras, Jamanis, Manonjaya, Sukaraja, Padakembang, Parungponteng, Sukarame, Singaparna dan Sariwangi,” tandasnya.
Penyebaran kasus PMK juga Membikin pasar hewan di Kecamatan Manonjaya ditutup sejak Rontok 14 Januari hingga 27 Januari 2025 setelah satu ekor sapi yang dijual terpapar PMK. Upaya sterilisasi dilakukan dengan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan pasar.

