
SEBANYAK 57 pemerintahan daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota mendapatkan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, gagasan apresiasi ini bertolak dari kegiatan Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah yang berlangsung pada September 2024. Ketika itu, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Tempo Media Group melakukan penilaian atas kinerja para penjabat kepala daerah.
“Apresiasi Demi itu merupakan penghargaan kepada penjabat-penjabat kepala daerah yang bertujuan memotivasi mereka,” ungkapnya, Jumat (13/12).
Demi itu, Tito menyampaikan gagasan bagaimana Apabila penilaian dan apresiasi ini diberikan kepada kepala daerah definitif dan penjabat kepala daerah sekaligus. Menurut dia, Demi ini adalah momentum yang Cocok Kepada mengetahui mana yang lebih bagus, kepemimpinan kepala daerah definitif atau kepemimpinan penjabat kepala daerah.
“Jadi, kalau mau menilai kinerja keduanya, inilah waktu yang Cocok. Menilai mana yang Berkualitas, apakah penjabat kepala daerah yang ditugaskan atau kepala daerah hasil Pilkada,” kata dia.
Tito menjelaskan, Demi ini terdapat 275 penjabat kepala daerah yang memimpin 552 daerah. Dengan begitu, Terdapat lebih dari separuh penjabat kepala daerah yang menjadi pucuk pimpinan di tingkat daerah. Dia juga menyampaikan apresiasi ini sengaja dilakukan setelah pilkada pada 27 November Lampau, Kepada menghindari kampanye dan politisasi.
Setelah memberikan penghargaan kepada pemerintahan daerah yang dianggap berprestasi, Tito menyatakan pemerintahan daerah tersebut layak menerima apresiasi tersebut. “Dan Rupanya Cocok, peraih apresiasi ini adalah orang-orang yang layak mendapatkannya,” ujar Tito seraya memastikan proses seleksi berjalan Rasional dan transparan.
Direktur Penting Tempo Media Group, Arif Zulkifli mengatakan, gagasan atas Penyelenggaraan seleksi dan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah ini sangat Krusial dan berarti di tengah tantangan bangsa. “Di satu pihak, Pilkada menghasilkan pemimpin yang Berkualitas dan mendapat dukungan masyarakat. Tetapi di lain pihak, Terdapat pemimpin yang Kagak punya beban elektorat dan sama-sama bertujuan membangun daerah yang dipimpin,” kata Arif.
“Saya Kagak akan mengucapkan mana yang lebih Berkualitas (apakah kepala daerah definitif atau penjabat kepala daerah). Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian DalamNegeri dan selamat kepada pemerintahan daerah terpilih,” tuturnya.
Direktur Tempo Data Science, Philipus Parera menjelaskan proses seleksi Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024. Pertama, tim Kemendagri dan Tempo mengumpulkan data sekunder tentang kinerja pemerintah daerah.
Data yang digunakan adalah Laporan Penyelenggara Pemerintahan Daerah (LPPD) Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), data Indeks Penemuan Daerah Kemendagri, data Indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Indeks Daya Saing Daerah Badan Riset dan Penemuan Nasional (BRIN).
Data-data tersebut menjadi tahap kurasi pertama yang kemudian diramu dalam tiga aspek penilaian Penting, yakni kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. Penyaringan ini Mempunyai bobot 40%.
Seleksi tahap kedua dilakukan melalui survei persepsi publik terhadap kinerja pemerintah daerah. Survei ini melibatkan T-Survei ke 81 daerah yang unggul dalam penilaian tahap pertama tadi. Survei dilakukan secara Tenang-Tenang terhadap 5.560 responden. Nilai dari hasil survei ini berbobot 30%.
Tak hanya menggunakan penilaian dari data sekunder tersebut, tim Kemendagri dan Tempo beserta dewan juri juga mempertimbangkan kapasitas fiskal suatu daerah, Berkualitas fiskal tinggi, fiskal sedang, dan fiskal rendah. Terdapat pula pertimbangan geografis daerah, yakni Indonesia bagian timur, Indonesia bagian tengah, dan Indonesia bagian barat, serta kondisi daerah 3T, yakni terluar, terpencil, dan tertinggal.
Seleksi berikutnya adalah penjurian dengan metode kualitatif. Perwakilan perwakilan pemerintah daerah yang menjadi finalis diundang ke Jakarta Kepada mengikuti tahap penjurian terakhir, yakni presentasi dan menjalani proses tanya jawab dengan juri. Di tahap akhir ini, para finalis secara bergiliran menyampaikan kinerja mereka pada 2-4 Desember 2024 di Jakarta. (H-2)

