Liputanindo.id – Pengarah adegan Monty Tiwa mengaku khawatir dengan Gambar hidup garapannya, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu. Rasa khawatir itu lantaran ia Tak memakai ilmu tentang perfilman yang sudah 25 tahun ia miliki.
Kekhawatiran Monty ini dia rasakan lantaran aturan yang Terdapat di sinema didobrak begitu saja Demi menggarap Gambar hidup GJLS: Ibuku Ibu-Ibu. Bahkan ilmu yang dimiliki Monty selama 25 tahun berkarya terbuang sia-sia.
“Saya tadinya Tetap coba berandai-andai di hari pertama sama kedua Buat memakai Sekalian ilmu sinema yang saya pahami. 25 tahun syuting loh itu berantakan Sekalian ilmunya, nggak Terdapat yang kepake. Beneran,” kata Monty Tiwa Demi ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).
Monty lantas memberikan Teladan aturan sinema yang didobrak selama proses syuting Berbarengan Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir. Menurutnya dalam ilmu sinema terdapat istilah breaking the fourth wall Yakni Demi Kepribadian menumbus layar dan berbicara dengan penonton.
“Ini Rispo breaking the fifth wall ngomong sama Pengarah adegan. ‘Dih kok ditampar’, itu ngomongnya sama saya. Kayanya nggak Terdapat tuh pemain ngomong sama Pengarah adegan,” jelasnya.
Komedi yang berbeda ini diakui Monty membuatnya khawatir tentang penerimaan penonton terhadap Gambar hidup GJLS: Ibuku Ibu-Ibu. Hal ini lantaran aturan yang dilanggar Mempunyai risiko yang Niscaya akan terjadi.
“Nah pertanyaan berikutnya adalah penonton akan menerima nggak mereka apa adanya? Yaudah mereka begini nggak mencoba menjadi pintar, nggak mencoba terlihat jenius. Goblok ya goblok aja,” pungkasnya.
Selain trio GJLS, Gambar hidup ini juga turut dimeriahkan oleh Nadya Arina, Luna Maya, Bucek, dan Tetap banyak Kembali. Gambar hidup ini dijadwalkan tayang pada 12 Juni 2025.

