13 Ribu Hektare Lahan Tanaman Padi di Indramayu Terancam Kekeringan

13 Ribu Hektare Lahan Tanaman Padi di Indramayu Terancam Kekeringan
Seorang petani di Indramayu tengah melihat kondisi sawahnya yang kekeringan.( ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

SEKITAR 13 ribu hektare tanaman padi di tiga kecamatan di
Kabupaten Indramayu terancam kekeringan.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang
menjelaskan lahan terancam  berada di Kecamatan Patrol, Sukra dan Krangkeng. “Usia tanaman padi baru 3 hingga 7 hari.”

Kondisi sawah kini bahkan sudah mengalami retak-retak akibat ketiadaan air yang mengalir.

Baca juga : Tanpa Pasokan Air, Pompa Air Donasi tidak Dapat Digunakan di Indramayu

Diakui Sutatang, petani di tiga kecamatan tersebut mengalami
keterlambatan tanam di musim tanam kedua ini. Penyebabnya dikarenakan  
belum cukupnya air di saluran irigasi. Ketika sudah mencukupi, petani pun
langsung melakukan tanam, namun ternyata hujan tidak turun dan suplai air di saluran irigasi semakin berkurang.

Cek Artikel:  Politeknik Pariwisata NHI Bandung Gelar Peringatan World Tourism Day 2024, Serasi Pariwisata dan Alam

Lahan pertanian di tiga kecamatan tersebut memang berada di ujung irigasi. “Lahan di Patrol dan Sukra bergantung pasokan air dari Waduk
Jatiluhur, sedangkan Kecamatan Krangkeng dari Waduk Jatigede,” papar Sutatang, Rabu (25/9).

Karena berada di ujung irigasi, lahan pertanian di tiga kecamatan tersebut paling terakhir mendapatkan pasokan air.

Baca juga : Petani Indramayu Mengalami Kerugian Besar Akibat Sawah Puso

Dia mengaku sudah menghubungi Balai Besar Area Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung terkait suplai air di saluran irigasi. Tetapi,  belum ada tanggapan.

Apabila dalam waktu satu minggu ini air tak kunjung mengalir, Sutatang memastikan tanaman padi akan mati. “Guna pompa air juga tidak bisa karena di irigasinya tidak ada air.”

Cek Artikel:  Pilkada Bandung Barat, Kekasih Jeje-Abdul Harris Didukung PAN dan Gerindra

 

Mungkin Anda Menyukai